Ekonomi Rusia Kena Imbas, Inggris Jatuhkan Sanksi ke 5 Bank, Jerman Setop Proyek Pipa Minyak

  • Bagikan
Pasukan Rusia (Al Jazeera)

FAJAR.CO.ID, MOSKOW--Si “Beruang Merah” mulai mencaplok tetangganya, Ukraina. Dulu Krimea, kini giliran Luhansk dan Donetsk.

Presiden Rusia ‒negeri berjuluk Beruang Merah‒ Vladimir Putin kemarin (22/2) secara resmi mengakui dua wilayah di timur Ukraina itu sebagai negara merdeka. Selama ini dua wilayah tersebut memang mayoritas dikuasai pasukan pemberontak pro-Rusia dan mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka meski tak ada yang mengakui.

Saat ini baru Rusia yang mengamini kemerdekaan tersebut. Mereka menguat ketika Rusia membantu dalam perang 2014 yang berujung pencaplokan Krimea. Saat itu 14 ribu orang kehilangan nyawa. Mayoritas adalah penduduk sipil.

Putin menegaskan bahwa Rusia akan mengirimkan pasukan ke Luhansk dan Donetsk untuk membantu menjaga perdamaian di wilayah tersebut. Tindakan Putin itu didukung parlemen Rusia.

“Ukraina adalah bagian integral dari sejarah Rusia. Wilayah Ukraina Timur merupakan tanah Rusia kuno,” ujar Putin dalam pidatonya yang berlangsung sekitar satu jam tersebut.

Belum diketahui apakah pasukan itu sudah masuk wilayah Ukraina atau belum. Yang jelas, saat ini ada lebih dari 150 ribu tentara Rusia yang mengepung Ukraina dari berbagai sisi.

Penduduk Luhansk dan Donetsk juga dievakuasi ke Rusia sejak sepekan lalu. Itu seakan menunjukkan mereka siap bertempur. Rusia memiliki tiga rute penyerangan: dari Belarus, Krimea, dan Ukraina Timur yang dikuasai pemberontak.

Bagi AS, alasan Rusia mengirim pasukan mengada-ada. Washington menuding Moskow tengah menciptakan alasan untuk memicu perang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan