’’Kami tahu siapa mereka sebenarnya. Mengakui Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka adalah bagian dari upaya Rusia untuk menciptakan alasan guna menyerang Ukraina,’’ tegas Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield.
Menteri Pertahanan Inggris, Belanda, negara-negara Baltik dan Nordik juga membuat pernyataan bersama. Mereka menegaskan bahwa pengakuan Rusia atas kemerdekaan Donetsk dan Luhansk adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya menyebutkan bahwa mereka tidak takut akan apa pun dan kepada siapa pun.
Dia meminta adanya dukungan berupa tindakan efektif dari sekutu-sekutu internasional Ukraina. Sebab, pengakuan Rusia terhadap kemerdekaan Luhansk dan Donetsk adalah ancaman keamanan bagi Ukraina dan negara-negara Eropa.
’’Jika terjadi eskalasi skala penuh, (negara) tetangga kami akan terancam,’’ ujarnya seperti dikutip BBC.
Inggris menjatuhkan sanksi pada lima bank Rusia: Rossiya, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank, dan Black Sea Bank.
Tiga tokoh yang dekat dengan Kremlin juga terkena imbasnya. Yaitu, miliarder yang mengontrol Volga Group Gennady Timchenko, salah satu pemilik SMP Bank Boris Rotenberg, dan keponakannya, Igor Rotenberg. Semua aset tiga orang tersebut di Inggris akan dibekukan dan mereka dilarang memasuki negeri Ratu Elizabeth II tersebut.
Kanselir Jerman Olaf Scholz, di lain pihak, menegaskan bahwa mereka menghentikan proses sertifikasi pipa Nord Stream 2. Pipa gas dari Rusia menuju Jerman itu sudah selesai September lalu, tapi belum beroperasi.