Ditanya Aktor Intelektual Pengeroyok Ketum KNPI Haris Pertama, Begini Jawaban Kombes Tubagus

  • Bagikan
Ketua Umum KNPI Haris Pertama saat melaporkan kasus pengeroyokan di Polda Metro Jaya

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Polda Metro Jaya masih mendalami kasus pengeroyokan kepada Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama.

Sejauh ini, ketiga pelaku yang diamankan masih memberikan keterangan yang tidak konsisten kepada penyidik.

“Masih kami dalami karena keterangan itu tidak bisa dari keterangan lisan, enggak bisa. Kami harus ada faktanya, faktanya sedang kami gali. Keterengan (para pelaku, red) masih berubah-ubah dan belum didukung fakta,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat saat dihubungi, Kamis (24/2).

Atas dasar itu, Tubagus belum mau berspekulasi terkait ada atau tidaknya aktor intelektual yang menyuruh tersangka SS memerintahkan eksekutor melakukan penganiayaan.

“Saya mengatakan itu nanti spekulasi. Saya belum saatnya mengatakan itu. Kalau misalnya analisa orang tanpa fakta, bolehlah omong apa saja. Cuma saya enggak boleh ngomong begitu, kecuali ada faktanya,” jelas Tubagus.

Sebelumnya, Ketua Umum KNPI Haris Pertama dianiaya oleh sejumlah orang. Kejadian itu terjadi di sebuah restoran di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Peristiwa pengeroyokan itu bermula sesat ia turun dari mobil di parkiran rumah makan Garuda, Cikini sekira pukul 14.10 WIB. Saat baru menginjakkan kaki turun dari mobil, tiga orang menghampiri dan langsung membabi buta menghajarnya.

“Saat baru turun dari mobil, tiba-tiba saya langsung dihajar dan dipukul oleh orang tidak dikenal lebih dari 3 orang,” kata Haris dalam keterangannya yang dibagikan melalui pesan singkat.

Haris mengatakn, ketiga pelaku itu menyerang dengan menggunakan batu dan benda tumpul lain. Haris menduga kuat pelaku yang mengeroyoknya telah membuntuti sejak dari rumah sampai ke parkiran Restoran di Cikini. Usai mengeroyok, lanjut Haris, ketiga pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan