FAJAR.CO.ID, MAMUJU -- Sudah dua hari lamanya seorang nelayan yang bernama Boharing (44) tak kunjung ditemukan. Bahkan, saat Basarnas Mamuju berusaha mencari korban, justru sempat dihantam ombak laut.
Akibatnya, proses pencarian terhadap nelayan tersebut harus dihentikan demi keselamatan dan keamanan petugas. Kepala seksi Operasi Basarnas Mamuju, Muhammad Fathur Rahman, membenarkan itu.
"Pada proses pencarian hari ini masih nihil dikarenakan gelombang air laut yang cukup tinggi disertai angin kencang. Jadi kami menghentikan sementara," jelasnya, Kamis (24/2/2022).
Pihaknya pun akan kembali melakukan pencarian terhadap korban pada Jumat (25/2/2022) besok. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD Majene, TNI, Polri, dan pihak lain yang turut serta mencari keberadaan korban.
Sebelumnya diberitakan, nelayan yang tengah melaut di perairan Bababulo, Kecamatan Pamboang, Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dilaporkan hilang sejak Selasa (22/2/2022) pukul 18.00 WITA kemarin.
Nelayan tersebut diketahui bernama Borahing (44). Di sekitaran lokasi, petugas hanya menemukan perahu yang diduga milik korban sudah dalam keadaan terbalik di laut.
Keluarga korban yang panik karena Boharing tak kunjung pulang, Basarnas Mamuju pun bergegas mencari keberadaan korban.
"Kami memberangkatkan tim Rescue Kansar Mamuju pukul 23.45 Wita (tadi malam) menggunakan rescue truk personil, dan direncanakan membentuk posko di dekat lokasi kejadian," kata Kepala Basarnas Mamuju, Muhammad Arif Anwar, Rabu (23/2/2022).
Awalnya, lanjut Arif, korban berangkat melaut seorang diri untuk mencari ikan di laut. Namun hingga pada pukul 18.00 WITA, korban tak kunjung kembali ke keluarganya.
"Korban berangkat menggunakan perahu kayu untuk mencari ikan. Namun hingga saat ini dilaporkan korban belum kembali ke rumah. Nelayan dan masyarakat setempat telah melakukan upaya pencarian tapi belum membuahkan hasil," jelasnya.
Hingga saat ini, petugas masih berupaya mencari keberadaan korban di sekitaran perairan tersebut. (ishak/fajar)