FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wacana penambahan masa jabatan presiden Jokowi kembali mencuat. Kali ini disuarakan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Wakil Ketua MPR RI itu tegas menyatakan setuju pemilu diundur. Ia bahkan menjabarkan sejumlah alasan yang menurutnya logis pemilu bisa diundur.
Pertama, pandemi Covid-19 belum berakhir. Pandemi yang mulai di awal tahun 2020 menurutnya memerlukan kesungguhan, keseriusan, dalam menanganinya.
Pandemi Covid-19 mengakibatkan program-program pembangunan pemerintah tidak dan belum bisa berjalan dengan optimal.
Kedua, jelas Zulkifli karena perekonomian nasional belum membaik.
Menurut pria asal Lampung itu, pertumbuhan yang ada saat ini masih berkisar 3 persen sampai 3,5 persen.
“Pun demikian masih banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Usaha-usaha yang berjalan juga belum pulih secara sempurna,” paparnya di Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Alasan ketiga yang membuat pemilu bisa diundur adalah perkembangan situasi global.
Konflik antara Rusia dan Ukraina dikatakan akan berpengaruh pada situasi global.
“Konflik yang ada akan mempengaruhi harga minyak dunia. Konflik tersebut juga mengimbas ke Indonesia,” tuturnya.
Biaya pemilu yang besar dikatakan Zulkifli Hasan sebagai alasan keempat mengapa pemilu perlu diundur.
Biaya Pemilu 2024 diakui sangat besar. Tingginya biaya pemilu bisa membebani keuangan negara.
Zulkifli juga mengungkapkan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo dikatakan sukses.