FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Persaudaraan Alumni (PA) 212 menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mundur dari jabatannya dan meminta penegak hukum segera memenjarakannya karena tuduhan penodaan agama.
Tak main-main, PA 212 akan menggelar demo bela Islam di depan kantor Kementerian Agama, Jakarta hari ini Jumat, 4 Maret 2022.
Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando melihat aksi bela Islam oleh PA 212 ini merupakan upaya meng-Ahok-kan sang Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).
Menurutnya, kalau dulu Ahok difitnah sebagai penghina agama, dijungkalkan dari posisi gubernur dan masuk penjara, sekarang Gus Yaqut pun kurang lebih begitu.
"Dia difitnah sebagai penoda agama berusaha digulingkan dari posisinya sebagai menteri, bahkan juga berusaha dimasukkan ke penjara," kata Ade Armando dalam keterangannya di kanal YouTube Cokro TV, Jumat (4/3/2022).
Ade menyebut, serangan terhadap Gus Yaqut jelas dilakukan secara terorkestrasi. Mulai ada gerakan bersama dari organisasi yang menamakan diri Aksi Bela Islam, Alumni 212, Forum Betawi Rempuk dan Lembaga Kerapatan Adat dan Alam Minangkabau.
Namun ia yakin betul upaya itu akan gagal. Ada sejumlah alasan.
"Pertama, Gus Yaqut mungkin dibenci tapi dia tetaplah muslim. Gus Yaqut dibenci karena dia dikenal pluralis. Cara pandang keagamaannya mirip dengan Gus Dur. Buat dia agama seharusnya tidak mengkotak-kotakkan manusia," jelasnya.
Karena itu Gus Yaqut sejak awal menyatakan bahwa dia adalah menteri semua agama bukan hanya Islam.
Bahkan kata Ade, Gus Yaqut secara terbuka memberi dukungan kepada Syiah dan Ahmadiyah. Dia bahkan mengucapkan selamat hari raya kepada komunitas Baha'i. Dia meminta semua kegiatan Kemenag tidak hanya diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran melainkan semua agama yang diakui di Indonesia.