Anies Baswedan, Gagal Memonopoli Suara Kelompok Relegius

  • Bagikan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dari hasil survei yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno. Anies Baswedan dinilai gagal merebut hati barisan sakit hati pemerintahan Presiden Jokowi.

Dalam survei yang digelar Parameter Politik dan Politik dan Politika Research & Consulting, elektabilitas capres Anies hanya menempati urutan kedua dari 11 nama. Padahal, sebagian besar tokoh yang masuk dalam survei itu merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi.

"Dari 10 nama ini, orangnya Istana semua, all Jokowi's men, hanya menyisakan Anies Baswedan. Problemnya, orang yang oposan, kritis, yang tidak puas terhadap pemerintah, tidak mampu dikonversi oleh Anies," kata Adi dalam diskusi di Jakarta, Minggu (6/3/2022).

Anies mendapatkan skor 7,32 dalam skala 1-10. Dia berada di bawah Ganjar Pranowo yang memperoleh skor 7,51. Dari skor ini, Adi mengatakan Anies telah gagal memanfaatkan suara kelompok-kelompok yang kecewa dengan Jokowi. Suara kelompok-kelompok tersebut justru menyebar ke kandidat lain yang berada dalam pemerintahan.

Gubernur DKI Jakarta itu pun dianggap gagal memonopoli suara kelompok religius. Anies hanya menempati posisi kedua dalam aspek religiusitas. Dia kalah dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Pemilih Islam itu tidak total ke Anies Baswedan, terdistribusi ke Sandiaga Uno ataupun Prabowo Subianto, tidak otomatis ke Anies Baswedan. Sekali pun Prabowo koalisi dengan pemerintah, sedikit banyak dimaafkan pemilih Islam yang kritis," ujarnya.

"Kalau ada sosok Islam yang beririsan dengan kelompok-kelompok Islam lain, kelompok-kelompok kritis yang kecewa terhadap pemerintah, saya kira di situ problem Anies apakah bisa mengonversi kekecewaan umat Islam hanya menjadi miliknya atau justru dia akan terdistribusi ke yang lain," sambung Adi. (riki/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan