Profil Andi Amran Sulaiman, Anak Kolong Si Pemecah Batu, Jadi Menteri, Kini Pimpin IKA Unhas

  • Bagikan
Andi Amran Sulaiman (foto: Instagram AAS Foundation)

Saat serangan hama tikus tengah marak di Indonesia, Amran pun terinspirasi menciptakan formula racun tikus. Dia membuatnya secara otodidak. Namanya Tiran alias 'Tikus Diracun Amran'.

Amran harus melalui jalan terjal untuk mendapatkan hak paten dari produk ciptaannya tersebut.

Untuk berangkat ke Jakarta, ia diam-diam menyelinap masuk kapal laut karena tak mampu membeli tiket.

Sesampainya di ibukota, bersama temannya demi menghemat pengeluaran, Amran memilih tidur di mesjid dan makan sekali sehari hanya dengan mie instant.

Kerja keras tak pernah mengkhianati hasil. Hak Paten Alat Empos Tikus Alpostran dari Menteri Kehakiman (1995) diraihnya, Surat Izin Khusus Pestisida Tiran 58PS dari Mentan (1997), Surat Izin Tetap Pestisida Tiran 58PS dari Mentan (1998), Surat Izin Tetap Pestisida Ammikus 65PS dari Mentan (2011), Surat Izin Tetap Pestisida Ranmikus 59PS dari (Mentan) 2012, Surat Izin Tetap Pestisida Timikus 64PS dari Mentan (2012), dan Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri Kehakiman (2014) adalah berbagai penghargaan yang diraihnya dalam menakhodai Tiran Group.

Lambat laun racun tikus miliknya digunakan oleh 2,5 juta petani di Indonesia.

Bahkan bisa diekspor ke Jepang, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan beberapa negara lain.

Amran kemudian sukses meraih dua penghargaan bergengsi yakni Tanda Kehormatan Satyalancana dari Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2007 dan FKPTPI Award 2011 di Bali.

Segala pencapaiannya menjadi magnet baginya masuk ke jajaran menteri Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014-2019. Meski berasal dari kampung, Andi Amran Sulaiman dipercaya menjadi Menteri Pertanian.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan