Konflik tersebut telah menjadi perang proksi regional yang telah menewaskan lebih dari 150.000 orang, termasuk lebih dari 14.500 warga sipil, menurut data 2022 dari Proyek Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata (ACLED). Kejadian itu juga menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Menurut Komisioner Badan Pengungsi PBB, sekitar 66 persen dari 30 juta orang Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk kelangsungan hidup mereka sehari-hari, termasuk lebih dari 4,2 juta orang terlantar dan 102.000 pengungsi dan orang terbuang.
Kepala Program Pangan Dunia (WFP), David Beasley, mengatakan kepada The Associated Press pada bulan lalu, bahwa sekitar 13 juta orang berada dalam bahaya kelaparan di Yaman karena konflik yang berkepanjangan dan kurangnya dana.
Kantor kemanusiaan PBB telah melaporkan bahwa rencana kemanusiaan 2021 untuk Yaman menerima US$2,27 miliar dari kebutuhan US$3,85 miliar, jumlah pendanaan terendah sejak 2015. (mg/fajar)