Gencar Kritik IKN, Demokrat Masuk Tiga Besar Top Survei Lewati Golkar dan PKB

  • Bagikan
Partai Demokrat

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Y-Publica menemukan fakta dari hasil jajak pendapat di lapangan bahwa elektabilitas partai oposisi belum mampu mendobrak kedigdayaan partai pendukung pemerintah.

Faktanya, partai-partai utama pendukung pemerintah masih menguasai posisi puncak. PDI Perjuangan meraih elektabilitas 15,3 persen, disusul Gerindra 12,5 persen.

"Kuatnya barisan partai pendukung pemerintah belum mampu didobrak oleh partai-partai politik oposisi," terang Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/3/2022).

Sementara posisi ketiga ditempati Partai Demokrat dengan elektabilitas 8,9 persen. Partai berlambang mercy ini adalah satu-satunya partai politik oposisi yang berada di lima besar top survei.

Capaian Demokrat sedikit turun dari survei November 2021 yakni 10,4 persen serta terpaut tipis dari Golkar 8,6 persen.

"Kekuatan oposisi hanya menyisakan Demokrat dan PKS, sedangkan PAN telah bergabung dalam koalisi pemerintah meskipun belum mendapatkan kursi dalam kabinet," ujarnya.

Dia mengatakan kelompok oposisi gencar menyuarakan kritik terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Misalnya, rencana pemindahan ibu kota negara (IKN).

Namun, ada perbedaan antara Demokrat dengan PKS. Hasil lengkap elektabilitas partai politik yang dirilis Y-Publica yakni PKB 6,5 persen, PKS 5,2 persen, NasDem 4,5 persen, PPP 2,4 persen, Partai Ummat 1,4 persen, PAN 1,3 persen, dan Partai Gelora 1,1 persen.

Sisanya Perindo 0,8 persen, Hanura 0,5 persen, PBB 0,3 persen, dan Berkarya 0,1 persen.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan