Presiden Zelensky: Dunia Harus Tahu Ukraina Berurusan dengan Negara Teroris

  • Bagikan
Presiden Ukraina, Zelensky

FAJAR.CO.ID -- Hingga Kamis (10/3/2022), warga Ukraina tidak dapat meninggalkan kota Mariupol yang dikepung oleh Rusia.

Ukraina menganggap Rusia tidak menghormati gencatan senjata sementara untuk pengevakuasian warga, kata Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, memberikan pidato dalam siaran televisi, menyatakan upaya mengirimkan bantuan makanan, air, dan obat-obatan kepada warga di kota Mariupol gagal karena pasukan tank Rusia menyerang koridor kemanusiaan.

"Ini benar-benar teror, dari teroris berpengalaman," katanya dikutip dari CNN. "Dunia perlu tahu ini. Saya harus mengakuinya - kita semua berurusan dengan negara teroris."

Sebelumnya, kementerian pertahanan Rusia akan melakukan gencatan senjata sementara pada hari Jumat nanti, dan akan membuka koridor kemanusiaan dari Mariupol serta Kyiv, Sumy, Kharkiv, Mariupol dan Chernihiv.

Hingga kini, pihak Ukraina telah berhasil mengevakuasi hampir 40.000 warga pada Kamis (10/03) di lima kota lain.

Ukraina juga mengatakan bahwa Rusia telah melakukan serangan udara pada Rabu (9/3) di sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol, yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang gadis muda.

Moskow telah berjanji untuk membuka koridor kemanusiaan setiap hari untuk membantu warga Ukraina melarikan diri ke tanahnya. Tetapi ibu kota Ukraina, Kyiv, sebelumnya telah menolak rute evakuasi yang mengarah ke Rusia. (mg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan