FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Ade Armando menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lagi-lagi bikin kejutan. Anies mencabut pengajuan banding atas putusan PTUN soal pengerukan kali mampang.
Anies diketahui pada 7 Maret lalu mengajukan banding atas keputusan PTUN tersebut.
Kepala Biro Hukum Pemprov DKI Yayan Yuhana berpendapat putusan itu perlu ditinjau kembali. Pemprov DKI menganggap pengadilan tidak cermat dalam mengambil putusan atas pelaksanaan pengerukan kali di sejumlah lokasi yang dijadikan objek gugatan hukum
Tapi berselang tiga hari, Anies tiba-tiba menyerah. Pemprov DKI berubah sikap.
"Dia nampaknya tahu dia tak bisa lagi melawan setelah ramai kritikan datang dari sejumlah pihak," ujar Ade Armando dikutip dari kanal YouTube Cokro TV, Senin (14/3/2022).
Ade mengatakan, PSI dan PDIP jelas menyerang. Anies dianggap hanya menyelamatkan citranya sendiri dan tidak peduli dengan warga korban banjir.
Penjelasan pengajuan banding pun dinilai aneh. Anies meminta Yayan Yuhana mencabut banding tersebut.
Jadi secara garis besar, hasil putusan PTUN meminta Pemprov DKI melakukan pengerukan Kali Mampang secara tuntas dan membangun turap sungai di Mampang.
Dosen Universitas Indonesia itu menilai apa yang terjadi kembali menunjukkan keamatiran kerja Anies dan timnya. Sangat mengherankan jika Anies tidak tahu menahu bahwa PTUN hanya mengabulkan dua gugatan dan menolak 5 lainnya. Bukankah media massa sudah ramai memberitakannya.
"Sedemikian burukkah pengetahuan Anies? Padahal ini sebuah kasus yang teramat penting bagi reputasinya," tegas Ade.
Lebih jauh kata Ade, keputusan PTUN sederhana. Anies hanya diminta melakukan pengerukan sampai tuntas plus membangun turap.
"Itu bukan kerjaan sulit dan mahal," katanya.
Jadi menurut Ade, yang dibutuhkan Anies saat ini adalah simpatik masyarakat.
"Kalau dia menolak mengeruk kali Mampang yang memang menjadi penyebab banjir, orang akan mencibir karena itu Anies kali ini harus menyerah. Ya begitulah kalau DKI dipimpin anak magang sekaligus menteri gagal," pungkasnya. (dra/fajar)