FAJAR.CO.ID -- Ukraina mulai menggunakan produk buatan Clearview AI sebagai bentuk perlawanan terhadap Rusia.
Aplikasi buatan Amerika Serikat ini dapat digunakan untuk mengungkap identitas personel militer Rusia, memerangi disinformasi, hingga mengidentifikasi mayat. Kepada Reuters, petinggi Clearview, Lee Wolosky mengatakan bahwa Ukraina mendapat akses gratis menggunakan ke aplikasi Sabtu (12/3) lalu.
Pemberian akses serupa tidak akan diberikan kepada Rusia.
Juru bicara Kementerian Transformasi Digital Ukraina, sebelumnya, mengatakan banyak bisnis Barat yang berjanji untuk membantu Ukraina dalam masa-masa sulit ini.
Mereka menawarkan bantuan dalam bentuk penyediaan perangkat keras internet, alat keamanan siber, dan dukungan lainnya.
Sementara itu, pendiri Clearview mengatakan bahwa startupnya itu memiliki lebih dari 2 miliar foto dari layanan media sosial Rusia VKontakte. Total, database mereka memiliki lebih dari 10 miliar foto.
Katanya, basis data tersebut dapat membantu Ukraina mengidentifikasi orang mati dengan lebih mudah daripada mencoba mencocokkan sidik jari.
Dengan adanya aplikasi ini, muncul kemungkinan untuk menyatukan kembali para pengungsi yang terpisah dari keluarga mereka.
Teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi operasi Rusia dan membantu pemerintah menghilangkan prasangka posting media sosial palsu terkait dengan perang. Namun, CEO Clearview Ton-That belum dapat memastikan bagaimana Kementerian Pertahanan Ukraina memanfaatkan teknologi tersebut. (dil/jpnn)
