FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, enggan mengomentari temuan big data menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi (menko marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) soal 110 juta netizen inginkan penundaan pemilu.
Sudah banyak yang mengomentari, dan baru sebatas wacana, menjadi alasan Dasco untuk tidak mau berkomentar banyak mengenai pernyataan LBP itu.
“Saya tidak mau berkomentar lebih lanjut, udah banyak yg berkomentar,” ujar dasco, Selasa (15/3/2022).
“Soal big data penundaan pemilu itu sudah banyak praktisi, pengamat politisi, rakyat, yang berkomentar, jadi saya tidak mau menambah polemic, apalagi itu baru sebatas wacana, belum ada yang konkrit dari proses politiknya yang dijalankan, baik di DPR maupun di MPR,” kata Dasco.
Sejauh ini, sikap Partai Gerindra terkait penyelenggaran pemilu, masih mengacu pada tahapan yang sudah ditetapkan oleh DPR dan Pemerintah.
“Kami bukan soal mendukung bukan soal menolak, posisi Gerindra adalah mengikuti aturan sesuai degan peraturan yang ada saat ini,” tutur Dasco.
“Selain tidak mau menambah polemik kita juga masih dalam komitmen kerangka hukum yang ada, bahwa tahapan pelaksanaan pemilu sudah jelas, kapan tahapannya berjalan dan kapan pelaksanaan pemilunya, sepanjang itu masih.. ya komitmen kita saya rasa masih seperti itu, jadi saya tidak mau menambah polemik dan tidak komentar lebih lanjut,” jelas Dasco. (riki/fajar)