FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah nampaknya belum mampu menyelesaikan permasalahan minyak goreng.
Kebijakan pemerintah untuk mensubsidi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di angka 14 ribu perliter membuat stok minyak goreng langka. Masyarakat antre di mana-mana.
Mereka berebut. Minyak goreng seperti barang mewah. Padahal Indonesia merupakan negara penghasil sawit terbesar. Sungguh ironi.
Hanya berselang tiga bulan, pemerintah kembali merevisi aturan. Subsidi dicabut. Kini harga minyak goreng mengikuti harga di pasaran.
Stok yang dulu langka kini muncul di permukaan. Tetapi masyarakat masih susah. Bukan lagi terkendala stok, tetapi harga meningkat dua kali lipat.
Kebijakan pemerintah mencabut subsidi mendapatkan sorotan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. Padahal sebelumnya Jokowi pernah mengatakan subsidi akan berlangsung selama enam bulan.
"Jelas betul dalam JEJAK DIGITAL Statemen Resmi Pemerintah ini, bahwa : - HARGA Minyak Goreng 14 Rb /Liter di tingkat KONSUMEN- Berlaku selama 6 (ENAM) BULAN, semenjak Des 2021- Baru akan dievaluasi Bulan MEI 2022,"kata Roy Suryo, Jumat, 18 Maret 2022.
Menurutnya, keputusan pemerintah mencabut subsidi menandakan mereka telah kalah. Bahkan belum sempat dievaluasi.
"Ini baru PERTENGAHAN MARET 2022,Pemerintah sudah KALAH ! AMBYAR,"pungkasnya. (ikbal/fajar)