Bambang Susantono Sebut Pembangunan IKN Bisa Berasal dari Masyarakat, Said Didu: Menyerah?

  • Bagikan
Said Didu

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Sekretaris Kementeria BUMN, Said Didu merespons pernyataan Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono yang mengatakan pembangunan IKN bisa berasal dari masyarakat melalui crowd funding atau urun dana.

Said Didu menduga pemerintah mulai menyerah untuk mencari investor untuk membiayai epembangunan IKN di Kalimantan Timur.

"Menyerah ? Akhirnya kembali ke rakyat," tulis Said Didu dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Rabu (23/3/2022).

Sebelumnya, Said Didu juga mengungkapkan hipotesa yang menyedihkan. Dia menganalisa nantinya Indonesia akan ngontrak di tanah sendiri.

“Hipotesa bhw pemerintah akan jadi 'penyewa' di IKN krn: 1) pemerintah hanya membangun istana, infrastruktur dasar, dan fasilitas TNI/Polri. 2) Swasta akan membiayai gedung pemerintahan - tmsk gedung DPR/MPR, kesehatan, pendidikan, dll - bahkan penjara,” jelas Said Didu.

Diketahui, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyebut keikutsertaan masyarakat dianggap membuat tata-kelola pembangunan ibu kota supaya baik.

"Nanti kan bisa juga dari masyarakat pakai crowd funding. Segala model creative funding akan kami eksplor," kata Bambang dikutip dari Tempo.

Agar masyarakat mau mendanai pembangunan IKN, kata dia, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN cukup penting sebagai jangkar yang menciptakan kepercayaan bagi calon investor.(msn/fajar)

Dia menilai keikutsertaan masyarakat dapat membuat tata-kelola pembangunan IKN baik.

Bambang mengatakan pada tiga tahun ke depan, proyek pembangunan IKN mendapatkan kepercayaan pasar. Nantinya, pemodal atau swasta akan masuk dengan jumlah investasi yang besar.

"Tentunya mereka ingin (investor) lihat keseriusan pemerintah untuk memulai," kata Bambang.

Menurutnya, jika kredibilitas organisasi otorita IKN sudah terjaga, investor pasti melirik dan tertarik masuk menanamkan modal. Apalagi berdasarkan pengalamannya di Asian Development Bank (ADB), lembaga multilateral masuk jika ada quality insurance (jaminan kualitas).

"Mereka tidak akan masuk kalau ini setengah-setengah. Jadi biasanya memberikan kenyamanan bagi investor untuk masuk. Walau masuknya sedikit. Itu auranya aura positif karena menciptakan kepercayaan," kata dia.

Dia berharap dalam 2-3 tahun ini, utamanya pembangunan IKN dimulai menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. APBN, kata dia, akan menjadi daya ungkit untuk menarik kepercayaan pasar. "Modal awal ini kami enggak boleh salah," ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan