Direksinya Tak Lengkap saat RDP, Komisi D DPRD Sulsel Usir Perwakilan PT Vale

  • Bagikan
IST

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Rahman Pina mengusir perwakilan PT Vale saat rapat dengar pendapat (RDP), Kamis, 24 Maret 2022.

Rahman Pina yang memimpin RDP tersebut mengaku kecewa atas PT Vale yang hanya mengirim direktur. Bukan jajaran direksi yang bisa menentukan kebijakan perusahaan.

"Saya minta keterangan dari PT Vale kenapa direksinya tidak hadir. Di tempat ini, gubernur saja kalau kami minta, hadir. Ini PT Vale yang diundang adalah direksinya, yang hadir adalah direkturnya," tanya Rahman kepada perwakilan PT Vale.

Ketidakhadiran jajaran direksi PT Vale dianggap fatal. Sebab, undangan sudah dikirimkan sepekan sebelumnya. Seharusnya mereka lebih mempersiapkan waktu.

RDP awalnya sempat akan ditunda. Namun Rahman meminta perwakilan PT Vale untuk mengklarifikasi dan membeberkan alasan ketidakhadiran jajaran direksi di sana.

Direktur External Relations dan Corporate Affairs PT Vale Indonesia, Endra Kusuma, beralasan ketidakhadiran direksi karena sebagian menghadiri rapat di Jakarta. Ada juga direksi yang kurang sehat.

"Ada permohonan maaf saya sampaikan dari Direktur Utama kami. Beliau berhalangan hadir karena memang sedang tidak dalam kondisi sehat," katanya.

Mendengar pernyataan tersebut, Rahman Pina menegaskan PT Vale harus menghadiri undangan jika sudah diundang ketiga kalinya. Jika tidak, pihaknya tidak segan-segan melibatkan aparat kepolisian.

"Tahu sendiri kan kalau kami sudah mengundang tiga kali tapi tidak hadir, kami akan minta bantuan polisi untuk menghadirkan," tegasnya.

Usai menyampaikan pernyataan tersebut, Rahman pun mempersilakan perwakilan PT Vale keluar dari ruang rapat. Namun, rapat tetap dilanjutkan meski tanpa PT Vale.

"Kami mengundang direksi, bukan direktur. Jadi kami minta maaf jika utusan PT Vale kami minta untuk meninggalkan ruang rapat," kata Rahman.

Direktur External Relations dan Corporate Affairs PT Vale Indonesia, Endra Kusuma, yang ditemui usai meninggalkan ruang rapat menyebutkan ada 5 direksi yang dimiliki PT Vale. Namun semuanya berhalangan hadir.

"Tetapi kami akan sampaikan juga bahwa DPRD meminta untuk direksi hadir sehingga kalau dijadwalkan kemudian hari, kita akan hadir," kata Endra.

Terkait ancaman DPRD yang akan meminta bantuan polisi jika direksi tidak hadir, Endra menegaskan pihaknya akan kooperatif.

"Tentu saja PT Vale adalah perusahaan yang taat pada pemerintah. Jadi tetap pemanggilan paksa bukan opsi bagi kami. Dengan niat baik kami pasti akan datang jika memang kami diundang kembali," katanya. (ikbal/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan