Program Sumur Pompa Hidram di NTT, Letkol Kav Djefri Marsono Hanok Beber Angka-angka Ini kepada Jokowi

  • Bagikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (24/3). Biro Pers Sekretariat Presiden

FAJAR.CO.ID, TIMOR TENGAH SELATAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (24/3).

Di lokasi tersebut, presiden meninjau secara langsung program sumur pompa hidram untuk penyediaan air bagi warga setempat. Tiba di lokasi peninjauan, Kepala Negara menyimak penjelasan panel yang disampaikan oleh Wakil Asisten Logistik Kasdam IX/Udayana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok.

Dalam penjelasannya, eks Dandim 1617/Jembrana itu mengatakan proyek pompa hidram tersebut dilaksanakan di seluruh wilayah Kodam IX/Udayana yang meliputi Bali dan Nusa Tenggara.

"Untuk keseluruhan di Bali Nusa ada 227 (pompa), kemudian di NTT sendiri 175 titik, kemudian di TTS sendiri ada 43 titik, Bapak Presiden," ujarnya.

Perwira menengah TNI itu menjelaskan kegiatan pengadaan pompa hidram ini akan dilanjutkan pada tahun berikutnya, baik untuk kebutuhan penyediaan air minum maupun pertanian.

"Sekarang kami sudah mengerjakan untuk yang pertanian ada dua titik yang dikerjakan, pertama di Rote Ndao, kedua di Bali," tambahnya.

Cara kerja pompa hidram ini, yaitu sumber air dibendung kemudian dikumpulkan di bak retensi. Setelah itu, air dialirkan menggunakan energi kinetik dengan memanfaatkan sudut elevasi ke bawah untuk kemudian diterima pompa hidram.

Setelah itu, pompa hidram mendorong air ke atas untuk kemudian dimasukkan ke bak reservoir primer, lalu ke reservoir sekunder untuk kemudian dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Karena menggunakan energi kinetik, pompa hidram ini dapat dioperasikan tanpa listrik.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan