Seoul, Washington dan Sekjen PBB, Antonio Guterres, semuanya mengecam peluncuran itu sebagai "pelanggaran nyata" terhadap resolusi Dewan Keamanan, sementara Jepang mengatakan hal itu mengancam "perdamaian dan keamanan" di kawasannya.
Kim tetap menegaskan bahwa senjata baru itu akan "secara kredit menjalankan misi dan tugasnya sebagai pencegah perang nuklir yang kuat,” dilansir dari KCNA. (mg/fajar)