KTT G20 Jadi Kesempatan Indonesia untuk Kenalkan Pertumbuhan Kendaraan Listrik Dengan Kemandirian Energy

  • Bagikan
Presiden Jokowi Kendarai Motor Gunakan Jaket G20

FAJAR.CO.ID, BALI -- Kendaraan listrik merupakan bagian dari desain besar transisi energi, dari energi fosil ke energi baru terbarukan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat itu, Kepala Negara tengah Peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging Pertama untuk mendukung operasional kendaraan delegasi negara-negara peserta G20

Presiden Jokowi mengatakan saat ini ketergantungan masyarakat pada bahan bakar minyak (BBM) dan energi fosil semakin tinggi. Ditambah lagi, pemenuhan kebutuhan BBM di dalam negeri, sebagian besar masih impor.

"(Hal itu) Membebani APBN kita, membebani defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan," ujar Presiden Jokowi saat meresmikan SPKLU Ultra fast charging di Bali, Jumat 25 Maret.

Jokowi menyebut, kondisi ini tidak boleh lama-lama dibiarkan. Indonesia harus mencari cara agar bisa mewujudkan kemandirian energi. Salah satu cara membuktikan komitmen Indonesia dalam melakukan transisi energi, yaitu dengan penggunaan mobil listrik selama KTT G20. Sekaligus sebagai showcase negara Indonesia, menjadi negara terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik.

"Presidensi G20 adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk menunjukkan berbagai komitmen terhadap pengurangan emisi CO2," ujarnya.

"Mulai dari hulu di Industri baterai dan industri komponen lainnya. Sampai di hilir, pada penyiapan SPKLU dan home charging. Kita tunjukkan pada dunia bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tengah tumbuh dan berkembang cepat," pungkas Jokowi. (riki/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan