"Pastinya peserta Munas akan melihat bagaimana pembangunan Kota Palu pascabencana saat ini," kata Riza.
Ketua Majelis Wilayah KAHMI Sulawesi Tengah Andi Mulhanan Tombolotutu mengatakan pihaknya telah membentuk panitia lokal untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
"Panitia lokal sifatnya teknis dan terus berkoordinasi dengan panitia nasional," katanya.
Mulhanan menegaskan pihaknya terus menyiapkan segala kebutuhan peserta Munas, yang diperkirakan sekitar 5.000 orang.
"Taiganja" Logo Munas KAHMI
Taiganja adalah sebuah liontin emas dan pusaka sangat berharga, yang menunjukkan status sosial keluarga Kaili atau etnis asli sebagai masyarakat lokal di Lembah Palu.
Pusaka itu sering digunakan, sebagai mahar pernikahan dan sebagai benda sakral dalam upacara tradisional.
Menurut iware batik, Taiganja menggambarkan rahim seorang wanita, yang oleh masyarakat Kaili dipercaya sebagai awal kehidupan manusia. Motif ini, mewakili kesuburan dan menggambarkan perasaan cinta dan ketulusan hati.
Dalam beberapa literatur resmi dijelaskan, Taiganja juga adalah ornamen logam mulia, yang ditemukan di Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Sigi, yang digunakan sebagai perhiasan untuk meningkatkan status pemakainya. Bentuk inti taiganja adalah kehormatan.
Taiganja memiliki inti atau tubuh dengan lubang melingkar khas di tengah dan celah yang membentang dari tengah lubang, melalui bagian bawah benda. Bentuk inti ini dikelilingi dengan hiasan pola keriting dan bercabang yang rumit, mengapit inti di sisinya untuk menciptakan bentuk simetris.