FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Politisi Gerindra Andre Rosiade mengkritik keras pemerintah Jokowi soal minyak goring curah yang masih gaib di pasar-pasar. Andre mempertanyakan kinerja pemerintah.
Kelangkaan minyak goreng curah mulai dirasakan pedagang di pasar tradisional di beberapa daerah di Indonesia.
Bahkan, stok di grosir yang menjual minyak goreng tersebut juga ikut kosong.
“Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Mas Sudaryono menghubungi saya, dia bilang pedagang pasar menjerit gara-gara minyak goreng curah yang dijanjikan pemerintah masih gaib di pasar,” ujar Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat (25/3).
Dia pun mempertanyakan kinerja pemerintah dalam menjamin ketersediaan minyak goreng dan menjaga kestabilan harga minyak goreng curah dengan harga murah yang sangat dibutuhkan masyarakat dan UMKM.
“Kasihan rakyat, hanya diberi harapan palsu terus sama pemerintah, mana kinerjanya,” sambung Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Andre menjelaskan, dalam rapat kerja Komisi VI, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan proses produksi minyak goreng curah akan ditentukan oleh Kementerian Perindustrian mulai dari produsen hingga distributor.
Apalagi kini, Kemenperin telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) 8/2022 tentang Penyediaan minyak goreng curah untuk kebutuhan masyarakat, dalam kerangka pembiayaan atau subsidi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Peraturan tersebut kan mengatur kewajiban penyediaan minyak goreng curah di dalam negeri. Tapi nyatanya, ada 16 ribu pasar yang ada di Indonesia yang memiliki anggota dan pengurus APPSI tidak menemukan minyak goreng curah tersebut dengan harga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram sesuai dengan Permendag 11/2022,” bebernya.