FAJAR.CO.ID, PAREPARE -- Jumlah penumpang yang hendak melakukan perjalanan mudik jelang Ramadan mulai naik. Kondisi serupa juga terjadi di Pelabuhan Nusantara Kota Parepare.
Berdasarkan pantauan FAJAR, terlihat jelas sejak Jumat malam sampai Sabtu, 26 Maret, jumlah penumpang yang datang maupun keluar lewat Pelabuhan Nusantara Parepare, perlahan mengalami kenaikan dibandingkan hari-hari biasa.
Supervisor Pelabuhan Nusantara Parepare, Muhammad Yasin mengakui hal itu. Menurutnya, arus keluar masuk penumpang sudah lebih ramai jelang memasuki bulan Ramadan.
Rentang kenaikannya berkisar di angka 10 persen setiap harinya. Jumlah penumpang sendiri bisa mencapai seribu orang, bahlan terladang melebihi jumlah itu.
”Sekarang sudah mulai ada peningkatan, khususnya yang tiba. Tetapi belum signifikan, kisaran 10 persen lah. Kan belum masif mudik. Sekitar seribu yang berangkat. Kalau di Parepare biasanya pendatang dulu, nanti setelah lebaran baru arus balik,” ujarnya kepada FAJAR, Sabtu, 26 Maret.
Lebih lanjut Yasin mengatakan, puncak mudik biasanya terjasi tujuh hari sebelum lebaran. Kenaikannya sangat signifikan, bisa sampai 30 ribu penumpang setiap harinya.
Dengan begitu, pihaknya bakal membentuk tim yang khusus menangani dan melakukan pengawasan terhadap arus mudik. Persiapannya mulai dilakukan dua pekan sebelum kebaran.
”Kalau puncaknya itu tujuh hari sebelum lebaran. Nah sebelum puncak, kami benahi infrastruktur dan pembentukan posko. Biasanya 15 hari sebelum lebaran sudah ada tim yang terbentuk,” bebernya.
Sementara armada kapal yang melayani penumpang sendiri saat ini masih normal. Ada tujuh sampai delapan kapal yang sandar di Pelabuhan Nusantara Parepare.
”Kalau dari pihak pelayaran belum ada tambahan. Yang sandar itu dari swasta dan Pelni. Swasta ada lima pelayaran, tapi liner dari Balikpapan-Parepare atau Nunukan-Parepare dan sebaliknya. Kalau Pelni itu KM Egon dari Surabaya. Ada juga yang ke daerah Flores,” terangnya.
Jumlah pemudik sendiri diprediksi bakal meningkat tahun ini. Mengingat, tidak ada lagi aturan larangan mudik dari pemerintah setelah kondisi covid dinyatakan melandai. Begitu juga dengan aturan karantina yang mulai dihilangkan.
”Karantina tidak ada, tetapi dari KKP tetap ada prokes. Kalau misalnya penumpang baru vaksin 1, itu ada antigen. Tetapi kalau lengkap dua kali vaksin atau malah sudah booster, itu tidak ada. Edaran pemerintah juga kan seperti itu,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kota Parepare, Iskandar Nusu mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak pelabuhan.
Dinas Perhubungan akan tetap melakukan pemantauan dan pengawasan arus mudik, untuk mengantisipasi berbagai hal yang bisa memicu tidak tertibnya proses mudik.
”Kami akan tetap koordinasi dengan instansi kepelabuhan untuk pemantauan dan pengawasan terkait arus mudik. Jadi nanti akan kami rapatkan kemudian membentuk tim untuk itu,” ujarnya.
Selain itu, Dishub juga akan tetap melakukan komunikasi dengan Kementerian Perhubungan terkait dengan aturan atau pun kebijakan baru terkait dengan mudik.
”Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Pehubungan, apakah ada aturan baru atau seperti apa. Kalau ada kemungkinan over penumpang, biasanya KSOP yang meminta armada kapal cadangan untuk angkut penumpang,” tutupnya. (widyawan setiadi/fajar)