FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Konflik bersenjata kembali terjadi di tanah Papua yang membuat salah satu Komandan Pleton Marinir meregang nyawa.
Akibat dari konflik tersebut membuat beberapa pihak mulai dari pengurus partai politik maupun masyarakat menyoroti kinerja Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan meminta Jendral tersebut turun tangan atas peristiwa yang terjadi di Papua.
Dimintai tanggapan atas kondisi yang terjadi di Papua, KSAD Jendral Dudung Abdurachman tidak mau memberikan tanggapan dan mengarahkan hal tersebut merupakan wewenang dari panglima TNI.
"Kalau masalah operasi Papua yg berhak memberi komentar adalah Panglima TNI," ujar Dudung saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (29/3/2022).
Diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menembak mati prajurit TNI atas nama Letda Mar Moh. Iqbal.
Ia ditembak di bagian tangan kanan. Tak hanya Iqbal, sejumlah prajuit juga terluka akibat penyerangan tersebut.
Warganet juga ikut menyoroti kasus ini. Dilihat di Twitter, Minggu 27 Maret 2022, Nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman jadi salah satu trending di platform tersebut.
Warganet menyenggol nama Dudung dan mengkaitkan pernyataannya yang menyebut KKB sebagai saudara bukan musuh. Berikut komentar netizen yang dikutip, di antaranya:
@istanalurah: Saudaranya Dudung Baliho Melakukan Penyerangan Dan Menembak Komandan Peleton Marinir?? Seharusnya Dudung Baliho Di krim ke Papua. Untuk Meredakan Konflik Tersebut, Bukannya KKB Saudara Dudung Baliho yang Dirangkul