FAJAR.CO.ID, ISTANBUL-- Perundingan damai antara Rusia dan Ukraina dilaporkan ada dugaan sengaja diganggu. Itu setelah miliarder Rusia Roman Abramovich yang juga pemilik Chelsea, dan anggota dari juru runding Ukraina, diduga diracun. Mereka menderita gejala seperti keracunan saat perundingan.
Tuduhan itu muncul pada malam pembicaraan damai di tengah kekhawatiran bahwa Kremlin tidak siap untuk berkompromi. Klaim keracunan pertama kali dilaporkan Wall Street Journal dan outlet investigasi Bellingcat.
Sementara seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters pada Senin (28/3) malam bahwa bukti tidak menunjukkan adanya keracunan.
Sebuah sumber yang mengetahui langsung insiden tersebut mengklaim kepada Guardian bahwa Abramovich saat itu sedang ikut serta di dalam negosiasi di ibu kota Ukraina, Kiev. Dan, tiba-tiba Abramovich mulai merasa sakit.
“Itu terjadi selama perjalanan pertamanya ke Kiev. Roman (Abramovich) kehilangan penglihatannya selama beberapa jam. Di Turki, Abramovich dirawat di klinik bersama Rustem Umerov,” ujar sumber tersebut.
Rustem Umerov sendiri merupakan juru runding dari pihak Ukraina. Dia adalah seorang anggota Parlemen Ukraina.
Sementara itu, pejabat Ukraina berusaha mendinginkan laporan dugaan peracunan itu. Juru runding Ukraina Mykhailo Podolyak menyinggung teori konspirasi. “Ada banyak spekulasi, bermacam-macam teori konspirasi,” ucapnya.
Sedangkan Rustem Umerov mendesak publik agar tidak mempercayai informasi yang belum terverifikasi.