FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dikenal sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Luhut Panjaitan juga kerap dipercaya Jokowi untuk memimpin tim tertentu. Peran Luhut Panjaitan di dalam kabinet Indonesia Maju sangat mencolok.
Politisi Partai Demokrat, Benny K Harman menilai peran Luhut Pandjaitan tersebut seperti Perdana Menteri.
"Saya amati peran Menko Marves dlm kabinet Jokowi seperti perdana menteri, sehingga diam2 ada pergeseran sistem ketatanegaraan. Presiden hanya kepala negara. Kepala pemerintahan/perdana menteri dipegang Menko Marves. Jika dibiarkan, ini akan menjadi konvensi ketatanegaraan," cuit Benny Harman melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID seperti dikutip FIN pada Rabu (30/3/2022).
Bersamaan dengan cuitannya itu, Benny Harman juga melampirkan tangkapan layar berita soal Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang menyerukan “Jokowi 3 periode”.
Itu terjadi saat berdialog dengan Luhut Panjaitan dalam acara “Silaturahim Nasional APDESI 2022” di Istora Senayan, Jakarta pada Selasa, 29 Maret 2022.
Saat itu, Luhut menggelar sesi tanya jawab dengan para kepala desa dan perangkat desa seluruh Indonesia.
Salah seorang perwakilan perangkat desa asal Aceh bernama Muslim. Awalnya, Muslim bertanya tentang pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Dia mengharapkan Presiden Jokowi dapat memindahkan pengelolaan taman tersebut dari Medan ke Aceh.
Muslim berharap Luhut Panjaitan dapat menyampaikan aspirasi masyarakat Aceh kepada Jokowi.
Usai menyampaikan permintaan tersebut, tiba-tiba Muslim berteriak Presiden Jokowi tiga periode.
“Tolong ini sebagai permintaan kami kepada bapak. Saya yakin bapak bisa mengabulkannya dan pak presiden bisa mengabulkannya. Jokowi tiga periode, setuju?” ujar Muslim. “Setujuu,” balas para peserta lain.
Mendengar seruan tersebut, Luhut tidak memberikan jawaban secara lisan. Dia hanya tersenyum.
Selain itu, ada perwakilan perangkat desa lain bernama Sutisna yang bertanya kemungkinan Luhut mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024 mendatang.
“Pertanyaan saya, apakah Bapak siap dicalonkan sebagai presiden setelah Bapak Jokowi lengser,” tanya Sutisna.
Luhut pun menjawab, “Siapa namanya? Pak siapa?” tanyanya. “Sutisna. Haji Sutisna,” jawab Sutisna.
Mendengar itu, Luhut Binsar Pandjaitan kemudian memberikan penjelan. “Hatur nuhun Kang Sutisna. Satu saja permintaan saya boleh? Doain kami sehat-sehat. Kalau saya, kita hidup itu harus tahu diri. Saya ulangi, saya nasihat sebagai orang tua. Semua di bawah langit ini ada waktunya. Jadi kita nggak boleh cita-cita yang aneh-aneh. Jadi saya nggak mau, saya pikir ada waktunya saya pensiun. Tidak mimpi saya jadi wapres atau presiden. Biarlah yang lain,” terang Luhut.
Dia menegaskan hanya akan menuntaskan tanggung jawab yang diberikan Presiden Jokowi. Luhut lantas menyinggung bahwa mencari sosok pemimpin seperti Jokowi tidak mudah.
“Kita doakan saja satu ketika kita temukan presiden seperti Pak Jokowi. Saya mungkin salah satu yang paling banyak pengalaman dalam melihat percaturan ini. Bisa nyatakan kita beruntung dapat Pak Jokowi sebagai presiden RI,” pungkas Luhut.
Seperti diberitakan, wacana soal jabatan presiden 3 periode terus mencuat dan menjadi bahasan di publik. Sebagian publik setuju, namun sebagian lagi "marah-marah" dan menganggap hal tersebut tidak sesuai konstitusi.
Menanggapi hal tersebut, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa jabatan Presiden Indonesia diperpanjang jadi 3 periode atau tidak, semua keputusan ada di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"(Soal 3 periode atau tidak) kan tergantung perwakilan rakyat juga," ujar Luhut dalam podcast video di channel Youtube Deddy Corbuzier, yang berjudul 'JOKOWI 3 PERIODE⁉️ GIMANA KOMEN KALIAN?', sebagaimana dilihat Fin.co.id, Jumat 11 Maret 2022.
Adapun mengenai sikap Jokowi sendiri terkait wacana jabatan presiden 3 periode, Luhut dengan tegas menyebut bahwa sikap Jokowi adalah taat pada konstitusi dan aturan yang berlaku.
"Pak Jokowi itu apa urusannya (dengan wacana 3 periode), dia kan sudah sebutkan bahwa saya taat pada konstitusi, sudah jelas itu," tegas Luhut.
"Konstitusinya sekarang ini 2 periode yasudah beliau taat 2 periode," sambungnya lagi.
Namun demikian, lanjut Luhut, kemungkinan Jokowi 3 periode tetap bisa saja terjadi, dengan catatan aturan atau landasan konstitusi yang mengacu kesana mendukung wacana tersebut.
"Tapi kalau nanti tiba-tiba rakyat minta begini, terus DPR berproses, partai politik berproses segala macam, terus sampai misalnya di MPR bilang karena keadaan situasi seperti tadi yang Deddy bilang yaudah kita tunda dulu deh 1 hari, atau setahun atau dua tahun atau tiga tahun, ya itu kan sah-sah aja," ungkap Luhut.
Saat ditanya Deddy mengenai kemungkinan kembali ke zaman orde baru ketika seorang pemimpin terlalu lama berkuasa, Luhut menjawab hal itu tidak akan terjadi.
"Dulu kan tidak sebebas sekarang. Sekarang ini kan orang boleh bersuara. Kalau dulu mana berani lo ngomong turunkan Soeharto, bisa bonyok kamu," kata Luhut.
Sebelumnya, heboh di media, penggalan video Presiden Jokowi yang membahas soal jabatan presiden 3 periode di media sosial Twitter.
Dalam video tersebut, Presiden Jokowi menyebut orang yang mengusulkan dirinya 3 periode masuk ke dalam 3 kategori. "Orang yang ngomong presiden 3 periode itu ada 3 menurut saya," ujarnya.
Jokowi Ia lantas beberkan 3 kategori orang tersebut. "Satu, ingin menampar muka saya, ya, kedua, ingin cari muka, padahal saya udah punya muka. Ketiga, ingin menjerumuskan, udah itu aja," tegas Jokowi. (jpg/fajar)