- Sembelit
Selain dampak GERD hingga sakit tenggorokan, tidur setelah sahur juga dapat menyebabkan sembelit. Sebab pengosongan lambung membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga jam setelah makan, tetapi dengan posisi berbaring dapat menghambat proses tersebut.
Jika ini terus-terusan terjadi dapat memicu sembelit atau kesulitan buang air besar. Untuk mencegahnya, orang perlu mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan kafein, serta disarankan perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran.
- Menurunkan kualitas tidur
Kebiasaan langsung tidur setelah sahur dapat membuat efek jangka panjang, salah satunya dapat menurunkan kualitas tidur, apalagi jika mengkonsumsi makanan berlemak sebelumnya.
Makanan tinggi lemak seperti goreng-gorengan atau olahan daging butuh waktu yang lebih lama untuk dicerna, sehingga sangat disarankan memberikan jeda waktu setelah makan sebelum tidur.
- Menaikkan berat badan
Efek jangka panjang langsung tidur setelah sahur lainnya adalah melonjaknya berat badan. Ini terjadi karena seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori ketimbang yang dibakar.
Karena kurangnya aktivitas fisik saat berpuasa dan langsung pergi tidur usai makan membuat tubuh menimbun lemak. Ini akan menjadi berbahaya untuk orang dengan riwayat keluarga dengan badan obesitas.
- Serangan jantung
Terakhir, dikutip dari ScienceDaily, kebiasaan langsung tidur setelah makan dapat menyebabkan serangan jantung. Menurut penelitian, orang yang makan berat dan langsung tidur kurang dari dua jam saja bisa 8 kali lebih mungkin mengalami peningkatan tekanan darah sepanjang malam.
Jika tekanan darah tidak kunjung turun dan terus-menerus terjadi dalam waktu yang lama, tentu ini akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya. (riki/fajar)