Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Wakil Komisi VII DPR RI Bilang Begini…

  • Bagikan
Petugas melakukan pengisian LPG di Integrated Terminal Makassar, Jumat, 7 Mei. Pertamina Regional Sulawesi memastikan stok LPGa dan BBM aman jelang Lebaran. ABE BANDOE/FAJAR

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan juga LPG 3 kg. Salah satu faktornya adalah harga minyak dunia yang masih tinggi, maka dari itu perlu dilakukan penyesuaian.

Wakil Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan bahwa pemerintah perlu mengkaji dengan benar terhadap dampak kepada masyarakat. Jangan sampai rakyat menjadi korban. “Masyarakatnya juga banyak yang belum sepenuhnya pulih kondisi perekonomian, kondisi rumah tangganya akan berujung kepada beban bagi masyarakat. Tentu hal itu tidak bisa kita pungkiri,” kata dia kepada wartawan, Selasa (5/4).

Meskipun begitu, ia juga mengakui kenaikan ini tidak bisa terus diulur-ulur. Sebab, anggaran pemerintah terus membengkak untuk subsidi energi. “Karena memang harga energi, harga BBM, harga minyak mentah, harga gas di luar negeri juga tinggi, sehingga memang tidak bisa tidak harus ada jalan tengah oleh pemerintah,” tutur dia.

Oleh karenanya, pihaknya meminta pemerintah untuk mengemukakan hasil kajiannya sebelum diputuskan. Menurutnya Komisi VII DPR RI berhak melihat hasil kajian tersebut karena merupakan mitra pemerintah.

“Kami juga ingin mempelajari lebih lanjut bagaimana dampak dari kenaikan tersebut jika kemudian pemerintah memberikan kompensasi dalam bentuk subsidi kepada penerima, kelompok masyarakat penerima yang memang berhak atas subsidi tersebut,” jelas Eddy.

Apabila BBM tersebut nantinya disubsidi, ia berharap agar tepat sasaran dan pencegahan adanya potensi penyelewenangan. Jangan sampai ada penumpang gelap penikmat subsidi ini. “Di mana mereka tidak berhak tapi ikut menikmati. Nah ini adalah kajian-kajian yang harus dilakukan segera sebelum memang diputuskan apakah akan dinaikan dan berapa kenaiknnya yang akan ditetapkan di kemudian hari,” tandas dia. (jpc)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan