Meski di Negaranya BBM Langka Hingga Terlilit Utang, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Bersikeras Emoh Mundur

  • Bagikan
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (berkaca mata) bersikeras tidak akan mengundurkan diri meski negaranya sudah dilanda krisis besar-besaran. (Dinuka Liyanawatte/Reuters)

Dia mengatakan obat kanker seperti Filgrastim dan Cytarabine, serta beberapa antibiotik, kekurangan pasokan. Juru Bicara Asosiasi Petugas Medis Pemerintah Vasan Ratnasingam, yang mewakili lebih dari 16.000 dokter di seluruh negeri, mengatakan setidaknya satu obat vital tidak tersedia sama sekali di Rumah Sakit Anak Lady Ridgeway miliknya.

“Selain itu, ada 102 obat esensial yang mengalami kelangkaan. Beberapa obat tersebut juga sering digunakan, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih,” ujarnya.

Terlilit Utang

Menteri Keuangan telah mengundurkan diri pada Selasa (5/4), sehari setelah pengangkatannya dan menjelang pembicaraan penting yang dijadwalkan dengan Dana Moneter Internasional untuk program pinjaman.

Rajapaksa membubarkan kabinetnya pada Senin (4/4) dan berusaha untuk membentuk pemerintah persatuan, sebuah proposal yang ditolak oleh partai-partai yang berkuasa dan oposisi. Saudaranya Mahinda Rajapaksa menjabat sebagai Perdana Menteri.

Data resmi terbaru yang dirilis menunjukkan inflasi di Kolombo mencapai 18,7 persen pada Maret, rekor bulanan keenam berturut-turut. Harga makanan melonjak ke rekor 30,1 persen.

Kolombo memberlakukan larangan impor secara luas pada Maret 2020 dalam upaya untuk menghemat mata uang asing yang diperlukan untuk membayar hampir USD 7,0 miliar tahun ini untuk melunasi utangnya sebesar USD 51 miliar. Pemerintah mengatakan sedang mencari bailout dari Dana Moneter Internasional sambil meminta lebih banyak pinjaman dari India dan Tiongkok. (jawapos/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan