Nafsu Bergejolak Lalu Mencium Pasangan, Puasanya Batal atau Tidak? Ini Dalilnya

  • Bagikan
Ilustrasi Berciuman

FAJAR.CO.ID -- Allah SWT mengungkapkan sifat orang yang berpuasa adalah orang yang meninggalkan syahwatnya. Artinya, jika dia sampai keluar air mani ketika mencumbu pasangannya, maka dia telah menunaikan syahwatnya, sehingga puasanya batal.

Dewan Pembina situs islami Konsultasi Syariah dari Madinah International University, Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan berciuman atau mencumbu pasangan saat berpuasa diperbolehkan, asalkan, tidak keluar air mani dan mengundang syahwat.

Dalam tulisannya, Ustadz Ammi mengatakan ada beberapa dalil yang bisa dijadikan acuan.

Pertama, dari Aisyah radhiallahu ‘anha, mengatakan:
كان رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُقَبِّلُ وهُو صَائِمٌ وَيُباشِر وَهُو صَائِمٌ ولَكِنَّه كَان أَملَكَكُم لأَرَبِه

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencium dan bercumbu dengan istrinya ketika puasa, namun beliau adalah orang yang paling kuat menahan nafsunya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Kedua, dalam riwayat yang lain, Aisyah juga mengatakan:
كان رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يُقَبِّلُني وهُو صَائِمٌ وأنا صائمة

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menciumku ketika beliau sedang berpuasa dan aku juga berpuasa.” (Abu Daud dengan sanad sesuai syarat Bukhari)

Ketiga, Dalam hadis Ummu Salamah juga menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciumnya ketika beliau sedang puasa (HR. Bukhari)

Syarat tidak tidak boleh keluar air mani adalah hadis yang menyebutkan keutamaan . Dalam hadis tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan sifat orang yang berpuasa, dia tinggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan