FAJAR.CO.ID, SAMARINDA -- Borneo FC Samarinda mulai bergerak menyusun kerangka timnya menyongsong Liga 1 2022/2023. Dimulai dari mengisi slot pelatihnya dengan menunjuk sosok Milomir Seslija. Pelatih asa Bosnia itu diperkenalkan melalui media sosial resmi tim, Kamis (7/4) malam.
Poin utama manajemen menunjuk pelatih 57 tahun itu adalah pengalamannya saat malang-melintang di dunia sepak bola Indonesia. Untuk diketahui, selama berkarier di Indonesia, Milo sudah menangani sejumlah tim papan atas Tanah Air. Sebut saja Arema FC, Madura United, hingga PSM Makassar.
"Milomir Seslija bukan orang asing di sepak bola Indonesia dengan segudang pengalaman dan prestasi yang sudah dia ciptakan," ujar presiden Borneo FC Samarinda Nabil Husien Said Amin.
Sebelum menunjuk Milo, dirinya mengaku mengantongi banyak nama untuk diseleksi. Namun, dari sederet pelatih yang disoroti, Milo paling menonjol. "Kami sudah lakukan (seleksi) secara profesional, dengan cara pelatih mempresentasikan programnya di depan direksi dan manajemen," lanjutnya.
Dia berharap Milo memberikan yang terbaik untuk kesuksesan Borneo FC. "Alhamdulillah dan insyaallah Milomir akan jadi pelatih yang bisa angkat nama baik Borneo FC tak hanya di Indonesia tapi di Asia. Aamiin," pungkas pengusaha muda ini.
Milo diharapkan bisa mengakhiri tren gonta-ganti pelatih yang sempat dialami Borneo FC pada musim lalu. Untuk diketahui, saat mengarungi Liga 1 2021/2022, Pesut Etam harus mengalami tiga kali pergantian pelatih. Mengawali musim bersama Risto Vidakovic, kebersamaan itu berjalan singkat setelah hadirnya, Roberto Carlos Mario Gomez.
Kiprah Gomes pada musim lalu juga tidak berusia panjang. Pada putaran kedua, dia mengundurkan diri. Tugasnya dilanjutkan oleh Fakhri Husaini yang juga pada pengujung musim tugasnya turut diakhiri. Dari pergantian sederet nama tersebut, Pesut Etam finis di peringkat keenam dengan koleksi 52 poin, dengan perincian 14 kemenangan, 10 imbang, dan 10 kekalahan.
Untuk pemain, Nabil belum membeberkan. Menurut dia, perombakan tidak banyak dilakukan karena komposisi pemain musim lalu dinilai berpenampilan sangat baik. Sekalipun terdapat beberapa yang memutuskan tak memperpanjang kontraknya bersama tim kebanggaan publik Kota Tepian. “Hanya 10 persen dari materi musim lalu yang berubah. Mereka yang tak lagi bersama kami karena masa kontraknya sudah berakhir,” ujar Nabil.
Nabil pun tak merinci siapa-siapa pemain yang tak diperpanjang kontraknya. Namun satu pemain asing sudah pasti tak lagi bersama musim depan. “Untuk lebih detailnya segera kami umumkan. Untuk saat ini kami hanya bisa memberikan sedikit gambaran tersebut,” ujarnya.
Nabil pun berterima kasih kepada pemain yang sudah berjuang musim lalu. Menurut dia, kebersamaan dan kekeluargaan akan tetap dirasakan meski pemain tak lagi mendapat perpanjangan kontrak.
“Sejak dulu kami selalu mengutamakan kekeluargaan dalam tim. Jadi meski mereka sudah tak lagi bersama keluarga besar Borneo FC, kami tetap menganggap mereka sebagai keluarga besar,” terangnya.
Musim depan sudah pasti tak lagi menggunakan jasa Gianluca Pandeynuwu. Kiper yang merintis karier profesionalnya bersama Pesut Etam tersebut, memilih tak memperpanjang kontraknya. Dari 29 pemain musim lalu, Gian menjadi pemain pertama yang diketahui tak lagi membela tim.
“Gian pergi karena memang ingin mencari tantangan baru. Jadi seperti saya katakan tadi, soal siapa pemain bertahan dan tak mendapat perpanjangan kontrak segera kami kabarkan,” tegas Nabil. (ndy/k8/PROKAL)