FAJAR.CO.ID, KIEV-- Pejabat Ukraina menuding militer Rusia telah membunuh 10 ribu warga sipil Ukraina. Itu disebutnya di satu kota saja yakni Mariupol. Jenazah warga sipil disebutnya banyak ditemukan tergeletak di jalan.
Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko berbicara melalui telepon dengan Associated Press mengatakan mayat warga sipil tergeletak di jalan-jalan.
Boychenko juga menuduh bahwa Rusia telah membawa krematorium bergerak untuk membuang mayat dan menyembunyikan data kematian.
Mariupol dilanda pertempuran terberat di Ukraina sejak Rusia memulai invasinya pada akhir Februari.
Kota tersebut telah mengalami penembakan yang hampir konstan dan sekarang sebagian besar kota tidak dapat dikenali.
Jumlah kematian warga di Mariupol yang disampaikan Boychenko jauh di atas perkiraan kematian warga sipil sebelumnya dari pejabat kota, yang melaporkan 5 ribu kematian.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa Mariupol telah hancur.
“Puluhan ribu orang (tewas), tetapi Rusia masih melanjutkan operasi militer,” kata Zelensky.
Joe Biden Mengutuk
Presiden Joe Biden telah mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang atas tindakannya di Ukraina.
AS dan NATO juga mengutuk kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Bucha, Ukraina, sebuah kota kecil di luar ibu kota Kiev.
Gambar-gambar menunjukkan kuburan massal yang dipenuhi mayat warga sipil.
”Apa yang terjadi di Bucha keterlaluan dan semua orang telah melihatnya, saya pikir itu adalah kejahatan perang,” kata Biden.(jpc/fajar)