FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Kondisi terkini Ade Armando, jahitan sampai pendarahan di alat vital, diungkap tim kuasa hukum Universitas Indonesia (UI) itu.
Saat ini, Ade Armando masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta.
Anggota tim kuasa hukum Ade Armando, Prima Angkow menjelaskan, saat ini kliennya mengalami pendarahan di bagian alat vitalnya.
“Beliau (Ade Armando) sekarang bisa dibilang parah, karena ada pendarahan di kandung kemih akibat pengeroyokan tersebut,” kata Prima di Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2022).
Selain di bagian vital, Prima juga menyebutkan dosen Universitas Indonesia (UI) itu juga menderita luka di bagian wajah.
“Hidungnya juga mengalami pendarahan dan bengkak,” sambungnya dikutip dari JPNN.
Pengacara lainnya, Aulia Fahmi menambahkan, Ade Armando juga mendapat beberapa jahitan akibat pemukulan brutal di sebagian tubuh.
“Ada beberapa jahitan juga di tubuh klien kami. Dan itu tentunya sangat berat dan tidak manusiawi,” ujar Aulia Fahmi.
Di sisi lain, Polda Metro Jaya sampai dengan hari ini, sudah menangkap tujuh orang terkait pengeroyokan Ade Armando.
Terbaru, adalah Abdul Latif, yang ditangkap di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Tujuh pelaku itu yakni Komarudin, Muhammad Bagja, Dhia Ulhaq, Abdul Latif.
Sedangkan empat tersangka di luar pengeroyokan yakni Arif Pardiani, Abdul Latif, Markos Iswan, Alfikri Hidayatullah.
“Satu lagi yang baru kita tangkap Abdul Latif (pelaku yang diburu),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (14/4/2022).
Zulpan belum membeberkan motif pelaku Abdul Latif. Pasalnya yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan.
Sementara itu, kata Zulpan, dua pelaku lainnya bernama Abdul Manaf dan Ade Purnama masih dilakukan pengejaran.
Adapun Abdul Manaf yang sempat diamankan di Karawang dipastikan bukan Abdul Manaf yang dimaksud.
Pasalnya keakurasian face recognition tak mencapai 100 persen sehingga salah orang.
“Saat ini kami kejar Ade Purnama dan Abdul Manaf yang kami tangkap di Karawang bukan Abdul Manaf yang dimaksud tetapi orang bertopi itu mssih kami buru,” ujarnya. (pojoksatu/fajar)