Aliansi BEM Surabaya Bergerak, Tuntut Evaluasi Kenaikan BBM dan Mewujudkan Reformasi Agraria

  • Bagikan
Ilustrasi demo mahasiswa-- (Rafika Yahya/JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) digeruduk 3 ribu mahasiswa. Mereka tergabung dalam Aliansi BEM Surabaya.

Kamis (14/4), mereka menuju gedung DPRD Jawa Timur (Jatim). Mereka berangkat secara rombongan menggunakan motor serta mobil komando.

Koordinator Aksi Aliansi BEM Surabaya Andre Prasetyo Utomo mengatakan, kurang lebih ada sekitar 3.000 mahasiswa yang memutuskan untuk ikut turun ke jalan pada hari ini (14/4).

”Estimasi ya 3.000 mahasiswa dari seluruh kampus di Surabaya dan lainnya,” kata Tomo sapaan Andre Prasetyo Utomo.

Berdasar pantauan JawaPos.com, gedung DPRD Jatim masih tampak sepi. Mahasiswa belum tiba hingga pukul 13.00 WIB. Terlihat beberapa petugas kepolisian yang berjaga dan kawat berduri juga sudah terpasang.

Sebelumnya, para mahasiswa bakal membawa beberapa tuntutan dalam aksi itu. Aliansi BEM Surabaya mendesak agar pemerintah mewujudkan reformasi agraria dengan sebenar-benarnya untuk keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

Selanjutnya, mahasiswa mendesak pemerintah mengevaluasi kenaikan harga BBM Pertamax, disusul kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Solar.

”Ada kelangkaan Pertalite yang notabenenya sekarang bahan bakar utama, karena murah tapi langka, terus Solar juga seperti itu,” jelas Andre Prasetyo Utomo.

Tomo yang juga mahasiswa UPN Veteran Jatim mengungkapkan, para mahasiswa juga bakal memprotes ketidakmampuan pemerintah mengontrol harga sejumlah bahan pokok. Salah satunya minyak goreng.

”Kami meminta pemerintah untuk mengambil peran menstabilkan harga minyak goreng, dan meminta pemerintah untuk mengusut tuntas mafia minyak goreng,” ucap Andre Prasetyo Utomo. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan