Jelang G20, Rusia Dikucilkan AS dan Eropa

  • Bagikan
Bendera negara Rusia. Tak hanya Presiden Vladimir Putin saja, bahkan kehadiran para pejabat Rusia juga ditolak oleh Amerika Serikat dan Eropa di sejumlah pertemuan. (Middle East Monitor)

FAJAR.CO.ID -- Tak hanya Presiden Vladimir Putin saja, bahkan kehadiran para pejabat Rusia juga ditolak oleh Amerika Serikat dan Eropa di sejumlah pertemuan. Begitu juga menjelang ajang G20 di Bali, Rusia dikucilkan. AS dan Eropa mengancam akan memboikot pertemuan ekonomi dunia yang bakal digelar November mendatang.

Menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari G20 bertemu di Washington pekan ini. Peserta Amerika dan Eropa berpeluang bertemu Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov. Namun, kehadirannya tidak diinginkan, meski hanya secara virtual. Rusia merasa semakin terisolasi dan dikucilkan di forum global, bahkan dari acara olahraga dan budaya, G20 pun bakal sulit.

Hal ini terutama karena tuan rumah pertemuan tahun ini, Indonesia, tetap bersikap netral dalam krisis Rusia-Ukraina. Dan, menegaskan bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk menolak anggota G20.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memperingatkan bahwa Amerika akan memboikot pertemuan G20 jika pejabat Rusia muncul dan menyerukan pengusiran negara itu. Negara-negara Eropa kemungkinan akan mengikuti Amerika terkait pemogokan. Pecahnya G20 secara serius dinilai akan membahayakan kerja sama global tepat pada saat dunia berada di tengah-tengah perang dan pandemi.

“Kemampuan dunia untuk menghadapi krisis ganda yakni pandemi dan perang semakin diperumit oleh risiko lain yang semakin meningkat. Fragmentasi ekonomi dunia ke dalam blok-blok geopolitik dengan standar perdagangan dan teknologi yang berbeda, sistem pembayaran, dan mata uang cadangan,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan