Muhiddin-IAS Nostalgia, Bahas Sikap Negarawan Habibie Saat LPj Ditolak MPR

  • Bagikan
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Sulawesi DPP Partai Golkar, Muhidin M Said, dengan politisi Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Beredar foto pertemuan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Sulawesi DPP Partai Golkar, Muhidin M Said, dengan politisi Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin.

Dalam foto tersebut, hadir juga Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan DPP Golkar, Andi Rukman Nurdin. Lalu, apa isi pertemuan tersebut?

Muhiddin Said kepada wartawan menjelaskan, pertemuan tersebut silaturahmi kawan lama.

"Bukan politik. Saya dan IAS sudah berteman lama. Nostalgia tepatnya," kata Muhiddin, Rabu, 20 April 2024.

Salah satu obrolan spesial dalam pertemuan itu adalah kisah-kisah ketika Laporan Pertanggungjawaban (LPj) BJ Habibie sebagai presiden Indonesia ditolak dalam Sidang MPR, 1999.

Muhiddin berstatus anggota MPR RI ketika itu, sementara IAS sedang masa persiapan ketika dia terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel di tahun yang sama.

IAS ketika itu menjabat Ketua AMPI Sulsel dan ketua Biro Pemuda dan Olahraga DPD I Golkar Sulsel.

Muhiddin berkisah, dirinya dan IAS bagian dari saksi hidup setelah penolakan LPj yang menjadi alasan BJ Habibie enggan mencalonkan diri lagi sebagai presiden.

Ketika itu, hampir seluruh tokoh Sulsel yang ada di Jakarta sepakat untuk menyampaikan aspirasi kepada BJ Habibie untuk maju kembali.

Mengingat prestasinya selama memimpin tidak sedikit. Seperti menstabilkan nilai rupiah dan menguatkan pondasi ekonomi. Sayang upaya ini tidak berbuah.

Alasan utamanya hanya satu. Pria kelahiran Parepare itu menganggap anggota MPR RI adalah perwakilan suara seluruh bangsa Indonesia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan