Keunggulannya karena dia tokoh muda yang populer dan sangat mudah untuk menjualnya menjadi marketing politik. Adnan juga bisa diterima di masyarakat sebagai sosok nomor dua dengan posisinya sekarang yang masih muda.
Namun, Adnan kata Ali juga tentu sangat potensial juga 01. Meskipun selama ini konstruksinya belum ke sana. Jika Adnan maju 01, maka dia dinilai ideal berpasangan dengan siapa pun. Tetapi paling ideal adalah representasi geografis politik.
"Apakah misalnya dia ambil Indah atau Fahsar. Saya rasa cukup ini," kata Ali.
Tokoh lainnya yakni Indah Putri Indriani. Jika Indah dan Adnan bergerak lebih, maka menurut Ali, ini bakal lebih punya peluang lebih bagus.
Pasalnya, Fahsar terkendala dengan tidak adanya prestasi yang dia miliki, jika dibandingkan dari lain.
"TP juga tidak ada prestasi, tetapi ada partai. Adnan prestasinya banyak, muda dan ganteng. Gampang dijual. Kemudian Indah, prestasinya banyak. Muda, perempuan, dan cantik. Jadi komposisi itu juga sangat mempengaruhi," katanya.
Partai politik sendiri untuk saat ini masih belum ingin lebih jauh membahas Pilgub ataupun Pilkada. Alasannya mendahulukan untuk memenangkan pemilu.
Jubir Golkar Sulsel, Zulham Arief mengatakan Golkar Sulsel belum membicarakan tentang pemilihan gubernur. Mereka kini masih fokus memenangkan pemilu serentak.
Perolehan suara legislatif akan menentukan langkah Golkar Sulsel ke depan. Namun untuk pileg dari kabupaten/kota sudah banyak yang akan naik kelas ke DPRD Sulsel. Begitu juga yang akan maju ke DPR RI.
