Kedua, menurut dia lagi, sikap Prabowo yang jarang sekali mau terlibat dalam percakapan tentang capres 2024, diapresiasi publik sebagai sosok yang tidak ambisius nyapres seperti beberapa menteri lain dalam Kabinet Jokowi Jilid II.
"Ketiga, pernyataan-pernyataan Prabowo cenderung mengarah pada pencarian solusi daripada membangun kontroversi atas berbagai masalah nasional akhir-akhir ini," katanya lagi.
Menurut dia, berdasarkan analisis Merdeka Institute, selain memiliki sentimen positif tertinggi, Prabowo mempunyai tingkat potential reach lebih tinggi dibandingkan capres lima besar lainnya.
Hal itu menurut Yafi, menegaskan bahwa Prabowo akan jauh lebih melesat sebagai capres 2024 apabila Ketua Umum Partai Gerindra itu mulai serius dan masif memanfaatkan internet dan berbagai platform media sosial untuk pembentukan opini publik.
Metodologi analisis dalam riset yang dilakukan Merdeka Institute menggunakan pendekatan natural language processing (NLP) untuk mengekstrasi opini dalam bentuk teks.
Analisis menggunakan kata kunci nama-nama capres top five yang sering muncul dalam publikasi survei lembaga-lembaga riset mainstream.
Dataset dikumpulkan mulai tanggal 9 hingga 20 April 2022, dan penentuan periode analisis didasarkan pada beberapa kejadian atau isu besar nasional, seperti demo mahasiswa, polemik 3 periode, dan kekerasan terhadap Ade Armando.
Metode ekstraksi opini dilakukan dengan teknik knowledge discovery in database (KDD).(fin/fajar)