FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin telah menarik diri dari wacana penundaan Pemilu 2024 karena mendapat banyak tekanan dari publik.
Kini, dia berbalik mendukung terselenggaranya Pemilu 2024 dengan lebih demokratis. Menurut Cak Imin, salah satu bentuk suksesnya Pemilu 2024 adalah tersedianya pilihan yang lebih banyak untuk pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Cak Imin mengatakan idealnya ada tiga pasangan capres pada Pemilu 2024 mendatang. Jika masyarakat kembali dihadapkan pada dua pasangan capres, dia khawatir bakal terjadi perpecahan di tengah masyarakat seperti pada 2014 dan 2019.
"Setidaknya tiga calon, lah, jangan dua calon, supaya tidak mengkristalnya kayak beberapa tahun lalu," kata Gus Muhaimin kepada awak media, Jumat (22/4).
Selain itu, jika ada tiga pasangan capres, peluang munculnya calon dari PKB lebih besar, baik itu sebagai capres atau cawapres. "Kalau tiga calon, kan, paling tidak calon PKB bisa ikut," kata dia.
Menurut mantan Wakil Ketua MPR itu, tiga pasangan capres-cawapres masih bisa terjadi pada 2024 karena isu koalisi menuju tahun tersebut lebih cair dengan tidak ada sosok petahana.
"Sangat mungkin dan sangat mudah untuk tiga calon, tetapi itu hanya proses politik yang akhirnya sangat bergantung titik temu," ujar Gus Muhaimin.
Namun, kata dia, PKB belum menentukan partai yang akan diajak berkoalisi. Partai berkelir hijau itu masih membuka komunikasi dengan beberapa pihak menuju 2024.
"Semua hanya bisik-bisik, ketemu-ketemu, bahkan sekarang melibatkan semua kalangan," kata Gus Muhaimin. (jpnn/fajar)