FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Masalah asam lambung naik tentu menimbulkan perasaan tidak nyaman ketika kambuh. Tanda-tandanya ketika saat sikat gigi kemudian terasa mual, lambung menarik hingga lambbung terasa tidak nyaman.
GERD merupakan kondisi saat asam lambung naik atau berbalik (refluks) ke kerongkongan. Pasien GERD umumnya akan mengalami gejala antara lain, terasa sensasi terbakar di dada (heartburn), mulut pahit, nyeri perut, nyeri dada sampai susah bernapas, mual, dan muntah.
Asam lambung yang naik tiba-tiba bisa dipicu makanan seperti makan dalam porsi besar di malam hari, lalu makanan tinggi lemak, dan minuman bersoda serta berkafein.
Dilansir dari berbagai sumber, ada yang harus dilakukan saat asam lambung kambuh, diantaranya:
- Melonggarkan pakaian
Heartburn bisa terjadi saat isi perut naik ke esofagus di mana asam lambung akan membakar jaringan. Di beberapa kasus, gejala GERD timbul akibat pakaian yang dikenakan terlalu ketat dan menekan perut. Anda perlu melonggarkan pakaian, terutama di area perut seperti melepas ikat pinggang atau celana.
- Berdiri atau duduk tegak
Sebagaimana dilansir Healthline, postur tubuh tertentu dapat memperparah gejala GERD. Daripada berbaring, sebaiknya berdiri tegak untuk mengurangi tekanan pada sfingter esofagus dan membuat asam lambung tidak nyeri. - Minum air jahe hangat
Jahe akan meredakan mual sehingga diyakini mampu meredakan gejala heartburn akibat GERD. Sebaiknya, konsumsi air jahe yang tidak terlalu pedas agar tidak memperparah rasa tidak nyaman di perut. - Mengunyah permen karet
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Journal of Dental Research, mengunyah permen karet akan mengurangi heartburn. Namun, hindari permen karet dengan rasa asam atau rasa mint. - Minum obat
Menurut laporan Medical News Today, Anda bisa minum obat untuk meredakan gejolak asam lambung seperti obat-obatan dengan antagonis reseptor histamin-2 (cimetidine, famotidine, ranitidine, nizatidine), obat penghambat pompa proton untuk menghambat sekresi asam lambung. (riki/fajar)