FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyebut larangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) bikin bebak belur.
“Larangan ekspor CPO bikin babak belur,” ujar Said Didu dalam akun sosial medianya, Selasa, (26/4/2022).
Hal itu kata dia terlihat dengan beberapa poin seperti tandan buah segar (TBS) anjlok.
Kemudian, pendapatan negara dan perolehan devisa turun. Malah kata dia, harga CPO dunia dan harga minyak goreng naik.
“Subsidi biosolar potensial menjadi sktr Rp 20.000 per liter. Kepercayaan pasar dunia thdp Indonesia turun,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengaku tak melarang ekspor CPO, melainkan hanya refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein yang merupakan bahan baku minyak goreng sawit dan minyak goreng sawit (MGS). (selfi/fajar)