FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Polri berupaya menuntaskan kasus mafia seleksi calon aparatur sipil negara (ASN) hingga ke akar-akarnya. Selain menelusuri keterlibatan pejabat daerah, Polri mengusut pejabat tingkat pusat.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Gatot Repli Handoko menuturkan, setelah pengungkapan mafia seleksi calon ASN, masih ada langkah tindak lanjut yang akan dilakukan. ’’Pertama, mengembangkan tersangka,’’ katanya dalam keterangan tertulis kemarin (26/4).
Polri berupaya menangkap tersangka lain yang hingga saat ini belum terungkap. Pengembangan penyidikan juga dilakukan untuk mengetahui keterlibatan pihak internal tingkat pusat. ’’Pengembangan ke sana,’’ ucapnya.
Menurut dia, upaya pengembangan tersebut dilakukan karena ada indikasi kebocoran soal computer assisted test (CAT). Kebocoran itu diprediksi berpeluang melibatkan oknum di tingkat pusat. ’’Ya, soalnya dibocorkan,’’ ungkap Gatot.
Dugaan itu muncul karena mafia seleksi calon ASN memiliki modus membantu menjawab soal CAT. Bahkan, mafia itu menjawab soal secara jarak jauh dengan aplikasi remote access. Hal itu terungkap saat konferensi pers Senin (25/4) lalu.
Terpisah, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Tjahjo Kumolo kembali menegaskan bahwa dirinya tak akan memberikan ampun untuk kecurangan-kecurangan dalam rekrutmen CASN. Dia memastikan, mereka yang terbukti melakukan kecurangan tidak akan bisa mengikuti seleksi CASN lagi. ’’Yang bermain-main dengan calo langsung tidak diluluskan dan di-blacklist,’’ tegasnya.