Dia juga menyinggung soal keberhasilan, survei-survei dari lembaga independen yang menunjukkan kepercayaan publik masih tinggi.
Skor penegakan hukum naik dari 49,1 pd 2019 menjadi 64 pada Februari 2022. "Gagalnya dimana? Mau menyerah krn apa? Paling2 pembuat hoax membuat hoax lg dan bilang itu survai abal2," terang Mahfud.
Tak hanya itu, Mahfud juga menyatakan tidak pernah menyebut TNI akan kudeta.
"Sy jg tak prnh bilang TNI akan kudeta. Yg sy bilang, di Amerika Latin jika negara tak bs mengatasi perpecahan dan korupsi merajalela, maka militernya kudeta dgn dalih menyelamatkan negara. Di Indonesia jgn terjadi itu. Pemilu 2024 hrs memilih strong leader krn yg skrng hrs diganti," tuturnya. (fin/fajar)