FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Ahli epidemiologi dr Tifauzia Tyassuma atau dr Tifa akui difitnah oleh buzzer di Twitter sebagai pasien dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Dr Tifa mengunggah sebuah tangkapan layar berisikan cuitan dari akun milik RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan yang menyebut bahwa dr Tifa adalah pasien RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan yang kabur.
"Kami pihak RSJ Dr Soeharto Heerdjan meminta maaf kepada masyarakat luas karena keteledoran kami dalam menjaga pasien sampai kabur dan melarikan diri. Kami akan berusaha secepatnya dan semaksimal mungkin untuk menangkap membawa pasien tersebut guna kenyamanan bersama. Terimakasih," demikian cuitan RSJ Dr Soeharto Heerdjan @RSJSH.
Akun Twitter RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan ini dalam tangkapan layar tersebut bercentang biru. Artinya telah terverifikasi oleh Twitter.
Namun, tangkapan layar cuitan itu diduga editan. Sebab dari penelusuran FIN, Akun Twitter RS Jiwa Dr Soeharto Heerdjan @RSJSH tidak bercentang biru. Akun ini juga terakhir aktif pada tahun 2021 lalu.
Atas hal itu, dr Tifa murka. Dia menyebut fitnah tersebut sangat biadab.
"Dari sekian banyak fitnah yang dilakukan Buzzer kepada saya. Ini fitnah yang betul-betul paling kurang ajar dan biadab" kata dr Tifa di Twitter-nya, Sabtu 30 April 2022.
"Mau saya usut ke Bareskrim, tapi Bareskrim tidak berurusan dengan Kera. Jadi ya sudahlah. Buat yang percaya: kalian adalah Kera" kata dr Tifa murka.
Dr Tifa menyebut buzzer yang menyerangnya dengan fitnah, sebagai kera.
"Semakin kalian gunakan buzzer-buzzer kera tanpa otak buat menyerang orang. Fitnah dan makian kotor, itulah senjata kera untuk membunuh pejuang" kata dr Tifa.