FAJAR.CO.ID -- Pernyataan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Budi Santosa Purwokartiko, juga mendapat respons dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis.
Dia mengatakan, harus ada tindakan atas pernyataan rasialisme tentang wanita berhijab sama dengan manusia gurun.
Cholill berpendapat pernyataan tersebut tak seharusnya keluar dari seorang guru besar. Apalagi Budi juga berposisi sebagai penyeleksi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang didanai rakyat.
"Harus diberi tindakan dan diberi pelajaran orang semacam ini," ucap Cholil melalui Twitter @cholilnafis, Sabtu (30/4).
Menurut Cholil, Budi terjangkit penyakit hasut dan primitif. Dia menilai sosok seperti itu tak seharusnya dipertahankan perguruan tinggi.
Diketahui, tulisan memicu kontroversi itu diposting oleh Prof Budi Santoso pada 27 April 2022 lalu. Belakangan status itu dipermasalahkan netizen, lantaran dianggap mengandung unsur SARA.
Sebab guru besar dari ITK Balikpapan itu menyinggung perihal kalimat yang kerap digunakan dalam ajaran Islam seperti, InsyaAllah, Barakallah, dan Qadarullah.
Dalam postingan itu, Prof Budi menulis mengenai alat penutup kepala (hijab) seperti ala manusia gurun. (bs-sam)
