FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperbanyak formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Pada 2022 ini, Kemendikbud mengalokasikan 970.410 formasi. Terdiri dari 758.018 formasi baru, dan 212.392 tambahan sisa kuota PPPK 2021.
Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Iwan Syahril mengatakan besarnya formasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan guru aparatur sipil negara (ASN) sekitar 1,2 juta.
Dia menyebutkan jumlah guru PNS yang pensiun setiap tahun cukup banyak.
Kondisi ini, kata dia, menjadi peluang besar honorer dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG).
Sayangnya kata Iwan, untuk lulusan PPG sampai saat ini masih minim.
Dia mencontohkan tahun ini guru yang pensiun 70 ribu orang, sedangkan yang lulus PPG hanya 30 ribu.
"Jadi, masih minim sekali," kata Dirjen Iwan.
Dia menyebutkan program PPG sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan para guru.
Selain itu, juga untuk memperbaiki tata kelola guru.
Artinya, mahasiswa lulusan PPG tidak perlu bingung lagi kerja di mana, karena pemerintah terus berupaya meningkatkan formasi ASN untuk guru.
Dia mencontohkan formasi PPPK yang mencapai 506 ribuan di 2021.
Sayangnya, kata Iwan, dalam pelaksanaannya, terdapat 117 ribu lebih formasi kosong tanpa pelamar.
Formasi kosong ini ada di wilayah 3T.
Melihat kondisi tersebut, Dirjen Iwan mengungkapkan pemerintah berupaya agar dalam seleksi PPPK 2022, lulusan-lulusan PPG terbaik (bukan guru honorer) akan ditempatkan di wilayah 3T.