FAJAR.CO.ID, GOWA-- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melanjutkan kegiatannya di Sulawesi Selatan, Sabtu (7/5/2022).
Pagi hari, Ganjar bersama istrinya mengawali dengan olahraga lari di sekitar Pantai Losari, Makassar. Rutenya, Hotel Swiss Bell, Masjid 99 Kubah dan Nasi Kuning Riburane.
Setelah itu, Ganjar yang juga Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) mengunjungi program sosial “Cantelan” yang sudah tiga tahun berjalan di Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.
Dari Antang, Ganjar beserta rombongan langsung menuju Kabupaten Gowa.
Dia sudah ditunggu Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan di pintu gerbang makam Pahlawan Nasional, Sultan Hasanuddin.
Ganjar yang mengenakan kemeja garis-garis merah muda dipadukan dengan celana jeans biru langsung berdoa di hadapan makam Sultan Hasanuddin.
Bupati Adnan terlihat beberapa kali menjelaskan soal makam mantan Raja Gowa itu. Terlebih Pemkab Gowa baru saja melakukan renovasi di beberapa bagian kompleks makam.
Ganjar mengatakan dirinya sangat menikmati Kota Makassar dan Gowa.
"Saya tadi pagi diajak keliling lari pagi, sempat makan nasi kuning. Sisa coto yang belum, tadi antrean panjang di Coto Nusantara," kata Ganjar kepada awak media.
Ganjar dalam kesempatan itu mengaku kagum dengan arsitektur kawasan makam Sultan Hasanuddin.
"Saya lihat arsitekturnya mirip dengan bangunan candi-candi dulu. Proses pembangunannya sama, pakai putih telur," sebutnya.
Politisi PDIP itu mengaku sosok Sultan Hasanuddin sebagai salah satu pahlawan yang dikaguminya.
"Sultan Hasanuddin itu jadi raja saat masih muda dan memimpin selama 17 tahun. Punya patriotisme yang tinggi dan semangat heroik tinggi sampai Belanda takut. Hingga dapat julukan Ayam Jantan dari Timur," jelasnya.
Satu hal lagi yang disukai Ganjar dari sosok Sultan Hasanuddin. Adalah pakaiannya.
"Dan yang terakhir yang saya suka, bajunya selalu warna merah," candanya.
Dalam kunjungan itu, Ganjar juga didampingi Ketua Kagama Sulsel, Prof Farida Patittingi.
Usai dari makam Sultan Hasanuddin, Ganjar melakukan peluncuran Desa Inklusif+ di Desa Jenetallasa, Gowa. (ikbal/fajar)