Mantan Menko PMK itu pun meminta pemerintah agar terus berkoordinasi dengan WHO dalam menghadapi hepatitis akut.
Mbak Puan yang akrab disapa itu juga mengingatkan pemerintah agar terus memberi penjelasan yang akurat kepada masyarakat terkait kasus dan penanganan penyakit yang masih misterius ini. Tujuannya agar tidak muncul kabar yang simpang siur terkait penyakit ini.
"Penting juga menjaga informasi untuk menghindari hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan masyarakat,” tegasnya.
Puan menekankan kepada pemerintah untuk segera menentukan protokol penanganan kasus hepatitis akut, apalagi penyakit ini muncul di saat pandemi Covid-19 belum berakhir.
“Kami berharap dengan penanganan yang tepat semua nyawa pasien hepatitis akut ini dapat diselamatkan,” ujar Puan.
Dia juga menyarankan agar pemerintah pusat meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah dalam monitoring terkait potensi munculnya kasus-kasus baru di berbagai wilayah.
Puan pun mengingatkan pemerintah agar menyiagakan dokter anak dan tenaga medis lainnya di setiap daerah, serta mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk skenario terburuk. Selain itu, terus memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Pemerintah pusat bersama-sama dengan Pemda dan pihak sekolah agar menjaga peserta didik dari penyebaran penyakit ini,” tutup Puan. (jpnn/fajar)