FAJAR.CO.ID, KOLOMBO -- Situasi di Kolombo, Sri Lanka, masih panas. Pernyataan mundur PM Mahinda Rajapaksa dari jabatan belum meredakan situasi. Massa anti pemerintah membakar rumah-rumah keluarga klan Rajapaksa dan para legislator pendukungnya. Setidaknya ada 40 rumah yang dibakar.
Mereka berang setelah pendukung Rajapaksa menyerang lebih dulu dan memicu bentrokan yang menyebabkan 7 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka.
Pasukan keamanan melakukan operasi militer sebelum fajar untuk mengevakuasi Rajapaksa dan keluarganya dari rumah dinas di Temple Trees. Proses evakuasi cukup menegangkan karena massa mengepung rumah Rajapaksa. Gas air mata dan tembakan peringatan mewarnai proses evakuasi. Rajapaksa dipindahkan ke lokasi rahasia.
Pemerintah memutuskan jam malam diperpanjang hingga hari ini. Situasi di Kolombo sudah mulai tenang kemarin petang. Namun, sisa-sisa bentrokan tampak di mana-mana. Kendaraan yang terbakar dan kerusakan fisik terlihat di berbagai sudut kota.
Berbeda dengan saudaranya yang memilih mundur, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa masih menolak lengser. Desakan mundur itu muncul akibat krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. (jawapos/fajar)