Sebab, ia harus memiliki kendaraan atau dukungan dari partai politik.
Sayangnya, kata dia, parpol di Indonesia tidak memiliki kesadaran akan hal itu.
Sebaliknya, sambungnya, partai politik lebih sibuk mengurusi kekuasaan.
Tapi seandainya partai-partai politik sadar, maka agenda-agenda pembenahan keterpurukan negeri ini bisa berjalan baik.
“Partai juga jangan hanya mengejar kekuasaan untuk berkuasa tanpa solusi konkret untuk bebaskan bangsa dan negara ini dari keterpurukan,” tandasnya. (rmol/pojoksatu/fajar)